6 Alumni IBLAM yang Sukses Jadi Hakim Agung RI

Sep 2, 2023 | Berita | 0 comments

Hakim Agung RI adalah hakim yang bertugas di Mahkamah Agung (MA). Pemilihan Hakim Agung sendiri presiden RI tetapkan melalui beberapa calon yang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ajukan.

Pemilihan calon Hakim Agung bisa berasal dari hakim karier dan non karier. Calon yang berasal dari karier merupakan hakim aktif di badan peradilan di bawah MA. sedangkan calon dari non karier merupakan calon yang berasal dari luar badan peradilan.

Alumni IBLAM yang Sukses Jadi Hakim Agung RI. Siapa Saja Ya Daftarnya?

Dari mana pun latar belakang mereka, mereka harus memenuhi sejumlah syarat. Selain itu, mereka juga harus mengikuti berbagai fit and proper test sebelum akhirnya resmi menjadi Hakim Agung.

Sudah banyak hakim yang sekarang menjadi Hakim Agung. Beberapa di antaranya rupanya pernah bersekolah di STIH IBLAM. Beberapa hakim tersebut adalah:

Dr. H. Suhadi, S.H., M.H.

Hakim Agung RI kelahiran Sumbawa Besar, 19 September 1953 ini mengawali kariernya sebagai hakim PN Mataram pada 1 November 1979. Saat itu, ia masih berstatus sebagai CPNS.

Pada tahun 1983, beliau sebagai hakim dan ditempatkan di PN. Dompu (NTB). 7 tahun di sana, beliau mendapat mutasi ke PN Klungkung pada tahun 1990, dimana di sana ia mengabdi selama 5 tahun.

Setelah 12 tahun berkarier sebagai hakim, beliau mendapat promosi sebagai Wakil Ketua PN. Manna (Bengkulu Selatan). Setelahnya, beliau pernah menjadi pemimpin di beberapa pengadilan negeri. Salah satunya adalah PN Karawang pada tahun 2003-2005.

Pada 9 November 2011, beliau resmi dilantik sebagai Hakim Agung Mahkamah Agung RI. Selain menjadi Hakim Agung, beliau juga pernah memegang beberapa jabatan penting, seperti Juru Bicara Mahkamah Agung dan Panitera Mahkamah Agung.

Latar pendidikan beliau di ranah hukum memmulainya dari jenjang S1 Hukum di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta tahun 1978. Tahun 2002, beliau mendapatkan gelar Magister Hukum di sekolah kami. 13 tahun setelahnya, beliau berhasil mendapatkan gelar Doktor Ilmu Hukum di Universitas Padjadjaran (UNPAD).

Dr. Drs.H. Abdul Manaf, M.H.

Pria kelahiran Bogor, 12 Juli 1958 ini mengawali kariernya sebagai pegawai di PN Bajawa, NTB pada tahun 1984. Dua tahun setelahnya, ia resmi menjadi karyawan di pengadilan tersebut.

Selama bertugas di sana, beliau juga pernah menjadi wakil ketua pada tahun 1988, serta menjadi ketua 4 tahun setelahnya. Setelah mengabdi beberapa tahun di sana, beliau lantas mendapat mutasi menjadi ketua PA Karangasem (Bali) dan memulai tugasnya pada tahun 1996.

Karier ayah dua anak itu di Jakarta dimulai saat beliau menjabat sebagai Wakil Ketua PA Jakarta Utara pada tahun 2003. Tiga tahun berselang, ia pun resmi diangkat sebagai ketua di sana.

Sempat menjadi hakim tinggi di PTA Medan pada tahun 2008, beliau pun kembali berkarier di Jakarta pada 2009. PTA Jakarta adalah lembaga tempat beliau berkarier saat itu. Di sana, ia bertugas sebagai hakim tinggi yang penugasannya di bawah pengawasan Badan Pengawasan BA.

Karier beliau sejak menjadi hakim tinggi di PTA Jakarta terus melesat. Teranyar, ia berhasil melantiknya sebagai Hakim Agung Mahkamah Agung RI pada 16 Agustus 2018. Beliau berhasil setelah dinyatakan lulus fit and proper test yang dilaksanakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Walaupun selama ini berkarier di ranah hukum, latar belakang pendidikan beliau justru lebih kental di ranah syariah dan kajian keislaman. Tidak heran jika beliau sempat dipercaya sebagai hakim di PTA (Pengadilan Tinggi Agama).

Gelar S1 beliau dapatkan di IAIN Syarif Hidayatullah dengan mengambil jurusan S1 Syariah. Di kampus yang sama, beliau berhasil mendapatkan gelar doktor di jurusan Kajian Keislaman. Satu-satunya pendidikan hukum yang beliau dapatkan adalah saat beliau mengambil program S2 di sekolah kami.

Dr.H. Imron Rosyadi S.H., M.H.

Hakim Agung Kamar Agama yang baru saja terlantik ini punya pengalaman segudang di ranah hukum. Beliau pernah menjadi hakim di tingkat pertama selama 21 tahun, serta menjadi hakim tinggi selama 7 tahun.

Sebelum diangkat menjadi Hakim Agung Kamar Agama, beliau sempat menjabat sebagai Ketua PTA Samarinda. Beliau sendiri berhasil sebagai Hakim Agung setelah menjalani fit and proper test pada 23 Maret kemarin.

Pada tes tersebut, beliau sempat mengemukakan berbagai pokok dalam makalahnya yang bertajuk “Peran Khazanah Fiqih Islam Dalam Memajukan dan Memperkaya Hukum Nasional”. Seperti halnya dua Hakim Agung RI sebelumnya, beliau pun juga sempat mengenyam pendidikan S2 di sekolah kami.

Dr.H. Yosran S.H., M.H.

Pria kelahiran Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada 21 Juni 1959 ini punya pengalaman segudang selama menjadi hakim. Sempat menjadi Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya, beliau resmi menjadi Hakim Agung pada tahun 2015.

Adapun lebih tepatnya beliau diangkat sebagai Hakim Agung Ketua Kamar Tata Usaha Negara. Saat itu, ia bersama dengan lima hakim lainnya. Beliau berhasil menjadi Hakim Agung setelah berhasil lulus tes oleh Komisi III DPR RI.

Untuk background pendidikan hukum, beliau mengawalinya dengan mengambil S1 Hukum Acara Pidana di Universitas Andalas. Beberapa tahun berselang, beliau lantas mengambil pendidikan S2 Hukum Bisnis di sekolah kami. Sampai akhirnya beliau berhasil menamatkan S3 Ilmu Hukum di Universitas 17 Agustus Surabaya.

Dr. Pri Pambudi Teguh, S.H., M.H.

Sebelum menjadi Hakim Agung, beliau beberapa kali mendapat kepercayaan sebagai hakim tinggi dan dosen. Tercatat, ia pernah menjadi hakim tinggi di Pengadilan Tinggi Semarang, serta pernah menjadi dosen di Universitas Nasional. Pada 2018, beliau resmi dilantik sebagai Hakim Agung Kamar Perdata.

Untuk background pendidikan, pria kelahiran 13 Maret 1961 ini pernah menempuh S1 Hukum Tata Negara di Universitas Gadjah Mada. Beliau juga sempat bersekolah di tempat kami dengan mengambil S2 Ilmu Hukum. Beliau pun kini juga sudah lulus S3 Ilmu Hukum di Universitas Padjadjaran.

Dr.H. Edi Riadi, S.H., M.H.

Pria yang saat ini menjabat sebagai Hakim Agung Ketua Kamar Agama ini memulai kariernya sebagai CPNS di Pengadilan Agama (PA) Manado pada 1983. Tiga tahun berselang, ia berhasil menjadi hakim di tempat yang sama.

Kariernya mulai meningkat saat beliau dipromosikan sebagai Wakil Ketua PA Manado pada 1989. Setahun kemudian, ia pun resmi menjadi ketua di PA yang sama.

Kariernya di Jakarta memulainya saat beliau menjadi Hakim di PA Jakarta Pusat pada tahun 1996. Jabatan yang pamungkanya sebelum beliau mendapat mandate untuk menjadi Hakim Agung adalah sebagai Wakil Ketua PTA Jakarta pada tahun 2013.

Beliau resmi dilantik menjadi Hakim Agung Ketua Kamar Agama pada 2016 kemarin. Seperti halnya Hakim Agung yang ada di artikel ini, beliau juga sempat mengambil pendidikan S2 di sekolah kami. Khususnya pada jurusan Ilmu Hukum.

Kuliah Hukum? IBLAM aja

kuliah hukum menjadi hakim agung RI

Itulah beberapa alumni kami yang sukses menjadi Hakim Agung RI. Mudah-mudahan menjadi inspirasi bagi Anda yang sedang berkiprah di ranah hukum sebagai hakim.

Jika Anda ingin memperdalam ilmu hukum Anda, Anda bisa bersekolah di tempat kami, STIH IBLAM. Melalui program pendidikan sarjana hukum dan pascasarjana hukum, kami berkomitmen untuk menghasilkan lulusan mampu berkontribusi nyata di dunia hukum. Khususnya, hukum di Indonesia.

Hal ini terbukti dari banyaknya alumni kami yang sukses berkarier di bidang hukum. Termasuk beberapa Hakim Agung yang sudah kami sebutkan di artikel ini. Semoga artikel berikut ini bisa memberikan banyak manfaat ya.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *