News & Events
7 Rekomendasi Film tentang Hukum (Wajib Nonton)!

Belajar hukum tidak harus melalui buku-buku teori. Anda pun bisa mempelajarinya lewat sejumlah rekomendasi film tentang hukum. Lewat film, Anda bisa mempelajari hukum dengan lebih fun.
7 Rekomendasi Film tentang Hukum (Wajib Nonton)!
Mengapa demikian? Film tentang menawarkan alur cerita yang menarik tanpa kehilangan esensi soal hukum. Film pun juga akan membuat Anda bisa melihat contoh gambaran nyata bekerja di ranah hukum.
Di artikel ini, kami akan memberikan rekomendasi film tentang hukum yang wajib Anda tonton. Beberapa rekomendasi itu adalah:
On The Basis of Sex (2018)
Film ini menceritakan kisah nyata Ruth Bader Ginsburg. Seorang Hakim Agung Amerika Serikat yang juga seorang aktivis kesetaraan gender. Film besutan Mimi Leder ini memulainya dari kisah Ruth yang mulai berkuliah di jurusan hukum Harvard University pada tahun 1956. Mengikuti jejak sang suami yang sebelumnya berkuliah di sana.
Perjuangan Ruth untuk berkuliah di sana cukup berat. Pasalnya, perempuan belum mendapatkan hak yang setara, terutama dalam aktivitas hukum. Untungnya, sang suami selalu mendukung perjuangan Ruth, sehingga ia pun bisa berkuliah di Harvard.
Selama berkuliah, ia cukup concern dengan aturan yang cukup diskriminatif terhadap perempuan di Amerika Serikat. Termasuk peraturan di kampusnya sendiri. Saat itu, ia melihat bahwa peraturan yang berlaku saat itu di mana perempuan tidak mendapatkan keleluasaan untuk meraih pendidikan dan kesejahteraan.
Konflik pada film ini mulai muncul saat Ruth dan sang suami menangani suatu kasus penting. Kasus tersebut kelak akan mengubah cara pandang pengadilan Amerika Serikat terhadap kasus diskriminasi gender.
Marshall (2017)
Film yang menjadikan mendiang Chadwick Boseman sebagai bintangnya dan mengangkat kisah nyata Thurgood Marshal. Seorang pria Afrika-Amerika pertama yang bekerja sebagai pegawai di Mahkamah Agung Amerika Serikat.
Selama bekerja di sana, Marshal terkenal mampu memecahkan berbagai kasus yang cukup rumit. Menariknya, ia selalu mengatasi berbagai kasus yang ada bersama partnernya yang tidak terlalu paham soal hukum pidana.
Film ini mengawali perjalanan Marshall sebelum berkarier di Mahkamah Agung Amerika Serikat sampai ia menangani suatu kasus penting. Adapun kasus itu adalah Brown V. Board of Education. Sebuah kasus yang kelak akan melahirkan undang-undang khusus terkait penerapan sekolah umum terpisah antara siswa kulit hitam dan putih.
Tidak mudah bagi Marshall untuk menangani kasus tersebut. Apalagi kasus itu datang saat ia baru saja berkarier di ranah hukum. Ia mau tidak mau harus berusaha keras sampai akhirnya kasus itu berhasil ia tangani.
Erin Brockovich (2000)
Mengambil latar waktu tahun 1993, film ini mengisahkan tentang seorang single mother tiga anak yang mencoba berkarier di bidang hukum. Terjunnya Erin ke bidang hukum sendiri terbilang cukup menarik.
Mulanya, Erin menjadi korban tabrak lari dan meminta bantuan pengacara Ed Masry untuk menuntut orang yang menabraknya. Sayangnya, kasus tabrak lari Erin tidak menang lantaran sikap Erin yang terlalu meledak-ledaknya.
Keesokan harinya, Erin datang ke kantor Ed Masry. Bukan untuk memintanya menjadi pengacara, melainkan meminta pekerjaan kepadanya. Karena kasihan, Ed pun memberikan pekerjaan kepada Erin suatu pekerjaan kecil. Pekerjaan tersebut adalah memeriksa dokumen kasus antara sebuah perusahaan gas dan seorang penduduk bernama Donna Jensen.
Dalam dokumen itu, bahwa Donna Jensen adalah seorang penduduk yang menderita kanker. Kabarnya rumah akan dibeli oleh sebuah perusahaan gas, namun Donna menolaknya.
Saat mengunjungi rumah Donna, Erin mendapati fakta bahwa air di kawasan rumah Donna sudah terkontaminasi oleh limbah perusahaan gas tersebut. Dari situ, Erin memutuskan membantu Donna supaya kasusnya menang di pengadilan.
The Trial of the Chicago 7 (2020)
Film satu ini terinspirasi dari kisah nyata tentang proses peradilan terhadap terhadap delapan aktivis anti perang Vietnam. Para aktivis itu berasal dari tiga kelompok berbeda yang terkenal dengan nama Chicago 7. Mereka mendapat pengadilan karena dugaannya melakukan memicu kericuhan dan pelanggaran wilayah perbatasan.
Film ini begitu menyoroti sistem peradilan yang tidak adil. Salah satu sorotan utama di film ini ada pada keputusan presiden Amerika Serikat saat itu, Richard Nixon. Ia meminta supaya proses peradilan terhadap para aktivis itu dengan memakai sistem show trial.
Show trial sendiri merupakan sistem dengan persidangan akan berlangsung lagi layaknya panggung sandiwara. Padahal, sebelumnya keputusan hakim terhadap terdakwa sudah bulat. Presiden Nixon sengaja memakai sistem ini supaya bisa mengintimidasi siapa pun yang menentang perang Vietnam.
To Kill a Mockingbird (1962)
Mengadaptasi dari buku berjudul sama, film ini berkisah tentang seorang pengacara bernama Atticus Finch. Di film ini, ia tengah berhadapan dengan kasus Tom Robinson yang dugaannya melakukan pemerkosaan terhadap wanita berkulit putih.
Walau berkisah tentang Tom Robinson, film ini justru memakai sudut pandang anak kedua Atticus Finch, Scout. Lewat sudut pandang Scout, penonton akan diajak melihat seperti apa sosok Atticus, baik sebagai ayah maupun pengacara.
Puncak konflik film ini memulainya saat Atticus memutuskan untuk menangani kasus Tom Robinson. Saat menangani kasus tersebut, Atticus mulai menyadari bahwa kasus Tom Robinson sangat berpengaruh stigma terhadap orang kulit hitam. Saat itu, orang kulit hitam anggapannya sebagai orang-orang yang tidak bisa dipercaya.
Philadelphia (1993)
Tidak hanya menggambarkan dinamika dunia hukum, rekomendasi film tentang hukum ini juga merupakan film mainstream Hollywood pertama yang membahas HIV/AIDS. Cerita film ini sendiri berkisar tentang seorang ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) yang menggugat firma hukum tempatnya bekerja.
Ia dipecat karena anggapannya telah menghilangkan berkas kasus yang ia tangani. Meski begitu, Andy merasa bahwa ia dipecat bukan karena alasan itu. Tetapi, karena ia adalah seorang ODHA.
Buah dari pemecatan itu membuat Andy menuntut firma hukum tempat ia pernah bekerja. Ia menjadi pengacara atas dirinya sendiri pada tuntutan tersebut. Sebab, tidak ada satu pun temannya yang mau jadi pengacaranya.
Apa yang Andy lakukan itu menggugah seorang pengacara bernama Joe Miller. Miller pun akhirnya berkenan menjadi pengacara terhadap kasus Andy. Setelah melewati berbagai proses persidangan, Andy tiba-tiba terjatuh saat mantan bosnya di firma hukum memberi testimoni.
The Client (2011)
Jika Anda penyuka film Korea, film ini wajib Anda tonton. Film ini dimulai saat Han Chul-Min merayakan ulang tahun pernikahannya. Setelah merayakan ulang tahun pernikahannya, Han Chul-Min berencana akan pulang ke apartemen untuk memberikan kejutan kepada istrinya.
Sesampainya di apartemen, ia terkejut oleh banyaknya polisi yang ada di kamarnya. Ia juga menemukan darah berceceran di sekitar kamar apartemennya. Polisi lantas menangkapnya karena mereka menduga jika Han adalah pembunuh istrinya sendiri.
Kasus Han itu lantas ditangani oleh seorang pengacara bernama Kang Seong-Hee. Menariknya, Kang Seong-Hee kebingungan selama menangani kasus Han tersebut. Ia kebingungan karena setelah ditelusuri, ternyata tubuh sang korban sudah tidak ada.
Itulah berbagai rekomendasi film tentang hukum dari kami. Semoga bisa membantu Anda untuk mempelajari dunia hukum dengan cara yang lebih fun.
Jika Anda ingin belajar hukum yang lebih serius, Anda bisa datang ke sekolah kami, STIH IBLAM. Di sekolah kami ada jenjang sarjana dan pascasarjana yang bisa mengambilnya.
Setiap mahasiswa di sini bisa mempelajari hukum dengan serius namun santai dan nyaman. Hal ini tidak lepas dari adanya berbagai fasilitas yang kami sediakan. Mulai dari ruangan kelas ber-AC sampai ruang praktik yang lengkap.
Untuk info lebih lengkap tentang sekolah kami, silakan hubungi no WhatsApp kami, yakni: 085215576002.
Berita dan Event Lainnya
Lihat Semua >
Celah Hukum atau Loopholes Beserta Contohnya di Indonesia

PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru)
