News & Events
Mengenal Jenis-jenis Negosiasi dalam Ranah Hukum

Secara bahasa, negosiasi artinya merundingkan atau melakukan pembicaraan mengenai sesuatu. Jadi dalam prosesnya komunikasi ini akan terjadi secara dua arah yaitu melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan dari adanya negosiasi adalah untuk membantu pihak-pihak terkait untuk menyamakan pandangan serta meluruskan masalah. Selain itu, perundingan juga sering terjadi untuk mengatasi sengketa. Mari kita pelajari jenis negosiasi di artikel ini.
Jenis-jenis Negosiasi dalam Ranah Hukum
Dalam hal ini negosiasi bertujuan untuk mengatasi konflik serta memperoleh kesepakatan yang nantinya harus diterima oleh kedua belah pihak. Secara umum, ada banyak sekali jenis-jenis negosiasi, beberapa contohnya, yaitu:
Jenis Negosiasi Berdasarkan Situasinya
Jenis negosiasi yang pertama adalah kita lihat berdasarkan situasinya. Menurut situasinya, proses perundingan terbagi menjadi dua, yaitu:
Negosiasi Formal
Seperti namanya, negosiasi formal merupakan proses perundingan yang terjadi dalam suasana yang formal. Artinya proses diskusi ini melibatkan lembaga khusus, misalnya menempuh jalur hukum. Dimana negosiasi akan berlaku di pengadilan memakai jalur mediasi.
Ciri khas dari negosiasi formal adalah melibatkan banyak orang. Terdapat pihak-pihak yang bersengketa serta pihak ketiga yang bertugas sebagai mediator.
Kelebihan negosiasi formal yaitu lebih terarah dan juga hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Sebab proses perundingan biasanya melibatkan bukti hitam di atas putih, sehingga hasil kesepakatan nantinya akan memiliki kekuatan hukum yang sah.
Negosiasi Non Formal
Negosiasi non formal adalah proses perundingan yang terjadi secara personal dan melibatkan orang yang tidak terlalu banyak. Perundingan ini juga bisa Anda lakukan dimana saja karena tidak perlu ada pihak yang berperan sebagai saksi ataupun mediator.
Contoh negosiasi non formal bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya yaitu perundingan yang terjadi di dalam keluarga, proses tawar menawar di pasar, dan lain sebagainya.
Jenis Negosiasi Berdasarkan Metode atau Caranya
Selain berdasarkan situasinya, negosiasi juga bisa kita bedakan berdasarkan cara yang orang gunakan. Ada banyak sekali metode untuk melakukan perundingan, beberapa contohnya adalah sebagai berikut.
Negosiasi Dominasi
Dalam beberapa kesempatan, ada orang yang memilih menggunakan negosiasi dominasi. Seperti namanya, jenis perundingan ini menggunakan metode dominasi. Artinya ada satu pihak yang lebih dominan dalam perdebatan, sedangkan kubu lain akan berlaku sebagai pihak yang menerima.
Dalam proses diskusi yang menggunakan metode ini, satu pihak akan berperan sebagai yang paling kompetitif. Artinya mereka akan menyampaikan argumen dengan cara yang keras, tegas, dan sangat agresif.
Ketika menggunakan metode ini, mereka akan menyampaikan argumen secara langsung tanpa basa-basi. Sebab kemenangan adalah orientasi yang menjadi tujuan bagi pihak yang berlaku dominan.
Namun jika ingin menggunakan metode negosiasi ini, Anda harus menentukan langkah-langkah strategis. Sehingga bisa memenangkan perdebatan dengan telak tanpa perlawanan yang berarti dari kubu lawan.
Negosiasi Akomodasi
Berkebalikan dengan negosiasi dominasi, jenis perundingan yang satu ini lebih berorientasi pada menjaga hubungan baik dengan pihak lawan. Jadi dalam prosesnya mereka akan lebih banyak mengalah dan meminimalkan konflik.
Pihak yang menggunakan metode yang satu ini pada umumnya akan mendapatkan keuntungan yang lebih sedikit. Sebaliknya, lawan akan menjadi lebih kompetitif dan berpeluang mendapatkan keuntungan besar.
Namun hal itu tidak mengapa, sebab pihak ini memang menggunakan metode perundingan yang lebih mengepentingkan pencapaian kesepakatan dengan pihak lawan serta menjaga hubungan baik dengan mereka.
Negosiasi Kolaborasi
Pada metode perundingan kolaborasi, semua pihak akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengemukakan pendapat dan menyampaikan keberatan. Jadi kedua belah pihak memiliki kesempatan dan posisi yang sama. Sehingga mereka bebas untuk berargumen selama masa diskusi berlangsung.
Negosiasi kolaborasi akan berlangsung dengan suasana yang lebih kondusif. Sebab masing-masing pihak bisa saling mengerti perspektif dari pihak yang lainnya. Sehingga nantinya bisa berpikiran terbuka dalam menentukan kesepakatan.
Ketika proses perundingan, masing-masing pihak bisa mengerti permasalahan dan sudut pandang dari pihak lawan. Hasilnya, kesepakatan yang diambil akan lebih berpotensi untuk adil dan membawa keuntungan bagi keduanya.
Negosiasi Kompromi
Seperti namanya, jenis perundingan yang satu ini juga lebih mengedepankan segi kompromi. Jadi masing-masing pihak akan saling mendengarkan permasalahan dari pihak lain. Selanjutnya dalam prosesnya, hasil keputusan yang diambil akan memberikan keuntungan bagi kedua kubu.
Proses adu argumen ini tidak akan berlangsung dengan sengit. Sebab tujuan metode kompromi adalah untuk memberikan hasil yang memuaskan bagi pihak lain.
Oleh sebab itu, hasil dari perundingan juga berorientasi untuk memberikan kemudahan bagi pihak lawan. Jadi masing-masing kubu akan mengupayakan untuk berkompromi dan saling memberikan keuntungan serta kemudahan satu sama lain.
Negosiasi Menghindari
Negosiasi menghindari sering mendapat sebutan sebagai avoiding. Dalam prosesnya, negosiator akan menghindari situasi yang sekiranya tidak menguntungkan bagi pihaknya.
Jadi ketika merasa terintimidasi atau tersudut, mereka akan menunda proses perundingan. Sebab tujuan dari metode ini adalah untuk bertahan dan menghindari konflik.
Jenis Negosiasi Berdasarkan Hasilnya
Jenis negosiasi yang selanjutnya adalah dilihat berdasarkan hasil akhirnya. Berdasarkan hasilnya, proses perundingan akan dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
Negosiasi Integratif
Negosiasi integratif merupakan jenis perundingan yang mengedepankan win win solution. Jadi hasil akhir dari proses diskusi mengedepankan keuntungan bagi dua kubu yang terlibat.
Proses perudingan yang satu ini memang sengaja dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan solusi bersama. Oleh sebab itu, hasil akhirnya juga mengutamakan kesepakatan yang menguntungkan bagi pihak-pihak terkait.
Negosiasi Lose Lose
Berbanding terbalik dengan yang sebelumnya, negosiasi lose lose memiliki ending yang kurang menyenangkan. Sebab kedua belah pihak yang bersengketa akan sama-sama mengalami kerugian.
Penggunaan negosiasi lose lose biasanya adalah kasus-kasus rumit yang berpotensi sulit untuk menang. Jadi pihak yang tersudut akan bertarung habis-habisan untuk menjatuhkan pihak lawan. Tujuannya adalah agar lawan memiliki potensi kecil untuk menang. Walaupun akhirnya keduanya akan sama-sama mengalami kerugian.
Negosiasi Win Lose
Negosiasi win lose merupakan proses perundingan yang memiliki hasil akhir dengan kondisi zero-sum. Jadi satu pihak akan keluar sebagai pemenang sedangkan pihak lain akan mengalami kekalahan.
Untuk mencapai hasil yang demikian salah satu pihak akan bertindak secara mendominasi sehingga pihak lawan akan mengalami kekalahan dan mereka mendapatkan keuntungan.
Demikian beberapa jenis-jenis negosiasi yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan. Anda dapat memanfaatkan metode-metode tersebut dalam proses perundingan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Belajar Negosiasi di Sekolah Hukum
Bagi calon praktisi hukum atau orang yang tertarik dengan bidang negosiasi ini, sangat penting untuk belajar bidang keilmuan yang relevan. STIH IBLAM adalah salah satu rekomendasi yang tepat untuk kebutuhan itu.
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM merupakan lembaga profesional yang berfokus untuk menciptakan ahli hukum terbaik. Untuk itu, sekolah kami hanya mempelajari satu bidang keilmuan saja, yaitu jurusan hukum.
Pada IBLAM School of Law, Anda dapat memilih berbagai jurusan hukum yang sesuai dengan impian karier Anda di masa depan. Anda juga dapat memilih program pendidikan S1 ataupun S2 tergantung kebutuhan. Jadi tunggu apalagi, segera mendaftar dan wujudkan mimpi serta cita-cita Anda bersama dengan STIH IBLAM, segera hubungi kontakĀ Official WhatsApp IBLAM.
Berita dan Event Lainnya
Lihat Semua >
Celah Hukum atau Loopholes Beserta Contohnya di Indonesia

PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru)
