Investasi menjadi salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan. Namun investasi juga bisa memiliki risiko kerugian. Penting juga untuk berhati-hati agar tidak terjebak dalam investasi bodong. Ini merupakan jenis penipuan yang mengatasnamakan investasi. Pemilik modal sebaiknya waspada dengan memahami ciri-ciri penipuan ini.
Jenis Investasi Bodong
Meskipun sudah ada banyak berita terkait penipuan, tetap saja masyarakat masih banyak yang menjadi korbannya. Ini karena kurangnya pengetahuan dan terlalu mudah percaya. Penipuan sendiri ada banyak bentuknya mulai dari penjualan online, hadiah/giveaway, sampai berbentuk investasi.
Penipuan berkedok investasi biasanya memberikan iming-iming keuntungan tinggi. Jenisnya juga bisa beragam sehingga perlu berhati-hati. Berikut ini beberapa jenis penipuan dengan modus investasi.
Arisan Bodong
Penipuan investasi bisa berupa arisan. Korbannya biasanya adalah ibu-ibu. Jenis arisan ini dapat berupa arisan online atau arisan biasa. Anggota akan mengumpulkan uang dan menunggu giliran undian untuk mendapatkan arisan. Pada awalnya jenis arisan ini cenderung lancar untuk mengelabui korbannya. Namun setelah beberapa saat akan tersendat sampai akhirnya menghilang.
Penipuan Afinitas
Penipuan afinitas merupakan jenis penipuan investasi yang menargetkan anggota dari sebuah grup atau komunitas. Grup ini memiliki persamaan karakteristik tertentu misalnya usia, etnis, atau agama. Penipu biasanya akan menjadi bagian dari kelompok tersebut untuk mendapatkan kepercayaan. Mereka juga berusaha mengambil kepercayaan pemimpin grup agar mau berinvestasi sehingga anggota lainnya mengikuti.
Skema Piramida
Investasi bodong bisa berupa skema piramida. Jenis investasi ini menjanjikan keuntungan yang tinggi. Namun syaratnya ialah anggota harus menarik anggota baru untuk berinvestasi. Keuntungan yang ada sebenarnya berasal dari investasi anggota-anggota baru tersebut. Skema ini akan hancur jika kekurangan anggota baru atau pengelola mengambil keseluruhan uang dan pergi.
Skema Ponzi
Penipu dalam skema ponzi biasanya manajer portofolio. Penipu akan menginvestasikan uang investor dan bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Tapi uang yang investor dapat sebenarnya adalah uang dari investor lainnya. Skema ini akan runtuh ketika penipu tidak menemukan investor baru untuk memberi mereka uang.
Pump and Dump
Penipuan investasi pump and dump berupa penipu yang membeli saham bernilai murah. Mereka bergantung pada pembeli potensial untuk menaikkan harganya. Investor akan berpikir saham tersebut merupakan investasi yang bagus jadi membeli dengan harga tinggi. Penipu kemudian menjual saham dengan harga lebih tinggi tapi harga saham akan jatuh.
Skema Ruang Recovery/Pemulihan
Penipu akan mengatakan bahwa mereka akan membantu mendapatkan uang yang hilang dari skema investasi lainnya. Namun mereka ingin agar investor membayar lebih dulu. Setelah pembayaran tersebut maka mereka tak melakukan apa-apa.
Produk Keuangan yang Tidak Cocok
Penasihat keuangan akan menjual sesuatu dengan janji menghasilkan banyak uang. Namun itu bukan merupakan produk investasi yang baik. Produk keuangan seperti anuitas membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan uang. Jika ingin menarik uang investasi maka harus membayar biaya yang besar.
Ciri-ciri Investasi Bodong
Sebenarnya setiap orang bisa menghindari agar tidak mengalami penipuan. Begitu juga dengan penipuan berupa investasi dengan memberikan sejumlah dana. Agar tak mudah tertipu, ada baiknya mengetahui ciri-ciri dari penipuan investasi ini. Apa saja ciri-cirinya? Berikut penjelasannya.
Menjanjikan Keuntungan yang Tinggi
Penipuan investasi memiliki banyak peminat karena sering menjanjikan keuntungan yang tinggi. Keuntungan tersebut cenderung lebih tinggi dari investasi lainnya. Namun ini malah menunjukkan bahwa investasi tersebut menjadi kurang masuk akal. Waspadai jika sejak awal menawarkan keuntungan yang terlalu tinggi.
Menjanjikan Keuntungan dalam Waktu Singkat
Selain keuntungan yang tinggi, penipuan investasi juga kerap menjanjikan untung dalam waktu singkat. Padahal investasi yang benar membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapat untung. Berbisnis biasa pun tetap membutuhkan waktu untuk mendapat untung. Jika ingin cepat maka ada pilihan trading namun risiko ruginya juga tinggi.
Meminta Nasabah Mencari Nasabah Baru
Ciri-ciri lain dari penipuan investasi yaitu mereka meminta anggota mencari anggota baru. Ini bisa berupa program MLM, skema ponzi, atau skema piramida. Investasi yang benar biasanya tidak perlu melakukan skema seperti itu.
Tidak Memiliki Produk dan Usaha yang Jelas
Investasi sudah seharusnya memiliki produk yang jelas misalnya saham, reksa dana, properti, emas, dan lain-lain. Jika jenis produknya tak jelas maka perlu mewaspadai agar tidak tertipu. Kalaupun ada produknya tetap penting untuk memeriksanya apakah memang benar dan berizin. Kadang ada yang menawarkan investasi untuk produk atau usaha yang baru. Ini juga berisiko karena belum terjamin untung ruginya.
Pengelolaan Dana yang Tidak Transparan
Pengelolaan dana investasi sudah seharusnya transparan. Jika pengelola tidak memberikan data yang jelas maka perlu untuk mewaspadai. Sejak awal perlu menanyakan terkait bagaimana penggunaan dana investasi tersebut.
Tidak Memiliki Izin yang Jelas
Perusahaan yang mengelola investasi harus memiliki izin yang jelas. Sebelumnya bisa lebih dulu memeriksa apakah perusahaan tersebut sudah terdaftar dengan legal atau tidak.
Cara Menghindari Investasi Bodong
Semua orang tentunya tak ingin tertipu terkait investasi. Apalagi jika menyangkut uang dalam jumlah besar. Kerugian kadang juga tak hanya terkait materi saja. Ini bisa juga membuat orang tertekan secara mental karena tertipu. Agar tak mudah terperdaya, berikut beberapa cara menghindari penipuan investasi.
Melakukan Riset Terkait Perusahaan Investasi dan Produknya
Sebelum berinvestasi perlu untuk melakukan riset baik pada perusahaan maupun produk investasinya. Pastikan perusahaan tersebut memiliki reputasi yang baik.
Melakukan Pengecekan Melalui OJK atau Bappebti
Lakukan pengecekan legalitas perusahaan melalui situs resmi OJK atau Bappebti. Ini tergantung dari jenis perusahaan investasi tersebut. Jika berupa efek atau produk perbankan maka bisa melalui OJK. Sedangkan jika terkait dengan forex bisa melalui Bappebti.
Surat Izin Usaha Bukan Izin Melakukan Penghimpunan Dana
Meskipun sebuah perusahaan sudah memiliki surat izin usaha namun bukan berarti legal untuk pengumpulan investasi. Pastikan bahwa perusahaan tersebut memang memiliki izin kegiatan investasi.
Melaporkan Jika Ada Tawaran yang Mencurigakan
Saat ada perusahaan yang mencurigakan menawarkan produk investasi maka bisa melaporkan. Laporkan hal tersebut pada satgas waspada investasi atau polisi.
Jadi sebaiknya waspada pada tawaran investasi yang memberikan keuntungan yang terlalu besar. Periksa lebih dulu terkait perusahaan tersebut apakah memang memiliki kredibilitas dalam bidang investasi. Kehati-hatian bisa menghindarkan dari tindak penipuan seperti investasi bodong.
0 Comments