Pencucian uang belakangan kembali menjadi sorotan. Setelah beberapa waktu lalu pesohor Raffi Ahmad diduga terlibat kasus money laundry ratusan miliar. Raffi membantah tudingan tersebut. Jika Anda tertarik belajar hukum, ini adalah salah satu kasus yang kerap muncul. Mulai di pemerintahan ataupun sektor swasta. Tujuannya untuk menutupi tindakan ilegal atau melanggar hukum dengan sesuatu atau perantara yang legal. Tujuan akhirnya adalah untuk memperkaya diri sendiri.
Cara pencucian uang bermacam-macam. Sebagian besar pelaku menggunakan cara ilegal agar uang hasil kejahatan, korupsi, penjualan benda ilegal, dan lain-lain tidak terdeteksi oleh aparat. Apalagi jumlah uang tersebut mencapai ratusan juta bahkan milyaran.
Pencucian uang termasuk tindak kriminal karena sebuah upaya untuk menyembunyikan dari mana sumber dana uang berasal. Pelaku biasanya menyimpan uang ke beberapa rekening yang berbeda atau membuka suatu usaha atau menempatkan uang tersebut sebagai modal perusahaan. Yuk, kita pelajari lebih lanjut tentang pencucian uang!
Pengertian Pencucian Uang
Pencucian uang terkenal juga dengan sebutan money laundering. Tindakan ini bukan sesuatu yang baru terjadi. Pada awal 1920-an, istilah ini sudah sering disebut, berawal dari tindakan para mafia di Amerika Serikat yang menyamarkan hasil kejahatan mencuri, merampok, narkoba, miras ilegal dan lain-lain ke sebuah perusahaan yang sah dan legal. Tujuannya untuk menyembunyikan sumber dana yang didapat dari hasil kejahatan.
Salah satu usaha yang terkenal ketika itu adalah pencucian pakaian. Usaha tersebut kala itu berkembang pesat di Amerika Serikat, namun uang yang digunakan sebagai modal berasal dari hasil kejahatan. Singkatnya, pencucian uang adalah upaya menyembunyikan atau menyamarkan uang yang didapatkan dari hasil kejahatan atau tindak kriminal menjadi seperti pendapatan atau harta yang sah.
Tindakan ini juga terjadi di Indonesia, itu sebabnya pemerintah mengatur hukum soal tindak pidana pencucian uang dalam undang-undang No 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Sebagian besar kasus, uang yang didapat dari tindak pidana ini berasal dari uang hasil korupsi atau jual beli narkoba. Bahkan ada juga yang menyebut pencucian uang juga terkait dengan kasus terorisme. Itu sebabnya dalam kasus ini juga terdapat kasus atau tindak kriminal penyerta lainnya.
Pelaku melakukan pencucian uang selain untuk menyembunyikan asal dana, juga untuk menguntungkan diri sendiri. Selain itu tujuannya adalah agar tidak mendapat permasalahan hukum, misal karena rekening yang tidak wajar atau supaya hartanya tidak disita oleh aparat karena mencurigakan. Modus-modus seperti ini kerap dilakukan untuk menghilangkan jejak. Kasus ini memang terkait dengan tindak kejahatan lainnya.
Bagaimana Tindak Pidana Pencucian Uang Bekerja?
Pencucian uang adalah tindakan memutar uang dengan tujuan untuk menyembunyikan atau menyamarkan sumber dana. Pelaku memahami betul bahwa sumber dana tersebut berasal dari tindak kejahatan. itu sebabnya dia sengaja menempatkan uang ke tempat-tempat yang legal atau sah, sehingga tidak begitu kentara dan untuk mengelabui petugas. Bagaimana TPPU bekerja?
Penempatan Uang
Cara pertama adalah menempatkan uang melalui sistem finansial yang ada. Aparat akan dengan mudah mendeteksi adanya transaksi yang mencurigakan. Pelaku kerap mengecoh dengan cara membagi uang menjadi satuan yang lebih kecil, tujuannya agar tidak menimbulkan kecurigaan.
Kemudian langkah berikutnya adalah dengan menempatkan dana tersebut ke metode penyimpanan uang yang berbeda, seperti cek, deposito, investasi lain, dan menggunakan beberapa pihak untuk melakukan transaksi. Beberapa pihak ini bisa mengetahui dan bisa juga tidak mengetahui asal muasal dana.
Layering atau Pemisahan Uang
Berikutnya pelaku kejahatan biasanya memisahkan atau menjauhkan uang dari sumber asalnya. Pelaku biasanya membeli aset, investasi, atau membuka rekening dengan beberapa nama yang berbeda. Bahkan ada yang membuka rekening di beberapa negara.
Pelaku yang membuka rekening di negara lain relatif lebih aman, karena terdapat suaka pajak yang mempermudah proses pencucian uang. Beberapa negara memberlakukan suaka pajak ialah penyediaan aset atau fasilitas penampungan tanpa adanya kewajiban membayar pajak.
Integration
Cara ketiga dalam pencucian uang adalah integration yaitu upaya penggabungan dana hasil kejahatan dengan harta kekayaan yang sah. Pelaku bisa menikmati langsung hasil kejahatan tersebut atau bisa juga mengubah bentuk dana tersebut ke berbagai produk keuangan atau aset lainnya misal restoran tempat usaha, toko, atau tempat usaha lain yang seolah-olah sah karena adanya proses jual beli di dalamnya.
Pencucian uang biasanya berlangsung bertahap dan tidak terjadi dalam sekali waktu. Anda perlu curiga, apabila di sekitar terdapat restoran atau tempat usaha yang muncul tiba-tiba, mewah, namun tidak begitu banyak pengunjung atau pelanggan yang datang.
Contoh Tindak Pidana Pencucian Uang
Pelaku melakukan tindak kejahatan ini dengan sangat rapi dan terogranisasi. Itu sebabnya untuk mengungkap tidaklah mudah, kendati demikian aparat tetap berkewajiban untuk menangani dan mencegah tindak pidana ini agar tidak merugikan keuangan negara. Berikut contoh pencucian uang yang kerap terjadi di Indonesia:
Menitipkan Uang ke Rekening Anggota Keluarga
Pelaku biasanya membagi uang hasil kejahatannya dengan cara memecah uang ke beberapa rekening. Biasanya pelaku menggunakan rekening anggota keluarga, mulai dari anak, istri, adik, dan lain-lain.
Kejahatan terendus dari rekening gendut yang dimiliki oleh anggota keluarga. Misal seorang anak SMA yang belum bekerja memiliki nominal rekening yang fantastis. Bahkan ada yang menggunakan rekening orang lain untuk mengelabui aparat.
Jual Beli Online
Pelaku juga bisa menggunakan modus jual beli online dalam transaksi pencucian uang. Mereka biasanya menjual barang yang sedang viral namun tidak ada proses pengiriman barang yang sesuai. Biasanya pembeli dan penjual sudah sama-sama tahu, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan pada pihak lain.
Menggunakan Instrumen Lain
Zaman sekarang, pelaku pencucian uang semakin canggih dan pintar. Mereka tidak hanya menginvestasikan dana gelap tersebut ke instrumen investasi yang sudah umum. Mereka menggunakan instrumen investasi yang lebih canggih seperti crypto, bitcoin, dan lain-lain. Pastinya instrumen untuk menyimpan uang sangat jauh dari sumber asal dana.
Nah demikian uraian ringkas dan sederhana pengertian dan contoh tindak pidana pencucian uang.
0 Comments