Anak Sekolah Wajib Tahu, Informasi Lengkap tentang OSIS

Jun 7, 2025 | Berita | 0 comments

Anda siswa SMP atau SMA? Pasti sudah sangat akrab dengan OSIS atau organisasi Siswa Intra Sekolah. Anda yang sudah lulus dari bangku SMA pastinya sudah akrab dengan aktivitas dan kegiatan rutinnya. Organisasi siswa tersebut memang untuk melatih siswa berorganisasi, bekerja sama, dan bersosialisasi. Pengalaman di luar pelajaran inilah yang membuat siswa menjadi pribadi tangguh saat melanjutkan ke perguruan tinggi atau masuk ke dunia kerja.

Pemilihan pengurus OSIS sekarang ini semakin seru. Ada kandidat terpilih kemudian memasang poster beserta visi dan misi, ada ajang kampanye terbuka, dan pemilihan secara langsung. Semua siswa wajib mengikuti pesta demokrasi yang diadakan setiap tahun tersebut. Ketua yang terpilih kemudian menyusun ‘kabinet’ atau perangkat kerja yang membantunya di kepengurusan.

Pengertian OSIS

Jika Anda suka berorganisasi dan ingin berkegiatan positif tidak ada salahnya mengikuti seleksi pengurus. Demikian juga juga anak atau adik Anda suka menjalin relasi dengan banyak teman tidak ada salahnya mengembangkan bakat di organisasi sekolah ini.

OSIS adalah organisasi di dalam sekolah mulai dari jenjang SMP sampai SMA. Pengurusnya berasal dan kelas 1 atau VII dan kelas 2 atau kelas VIII. Hampir semua sekolah memiliki organisasi ini. Guru juga ikut serta membina dan mendampingi. Siswa pun bebas berkarya sesuai dengan bakat dan minat mereka.

Siapa saja asal siswa sekolah tersebut bisa menjadi pengurus, namun perlu diketahui tanggung jawabnya lebih berat, sehingga membutuhkan waktu dan pikiran. Apalagi tugas utama siswa adalah belajar sehingga mereka juga harus pintar membagi waktu agar tetap bisa berprestasi di sekolah. Itu sebabnya untuk menjadi pengurus harus melalui seleksi, karena hanya mereka yang lolos seleksi mampu menjadi pengurus.

Kegiatannya pun beragam, mulai dari kompetisi antarkelas, olahraga, musik, kreativitas lain, dan lain-lain. Pengurus OSIS juga harus pintar membuat program dan kegiatan yang kreatif namun memiliki nilai edukasi untuk siswa. Itu sebabnya ada guru pendamping yang bertugas membina dan mengarahkan.

Adanya organisasi ini juga bertujuan untuk memfasilitasi siswa yang memiliki ide kreatif, bakat, minat agar mereka terhindar dari pengaruh negatif di luar sekolah. Selain itu juga melatih siswa bekerja sama, toleransi, dan saling memahami perbedaan karakter orang dalam sebuah organisasi. Kepemimpinan dan musyawarah mufakat juga bisa didapatkan melalui kegiatan siswa ini.

Apa Saja Fungsi OSIS?

Masuk ke jajaran pengurus OSIS bukan sekadar mencari kesibukan atau kegiatan. Namun ada beberapa fungsi atau manfaat yang bisa didapat. Ada susunan kepengurusan dan divisi di OSIS, seperti layaknya organisasi lainnya. Setiap divisi memiliki tugas masing-masing. Misal yang mengurusi kegiatan keagamaan, perkenalan sekolah untuk siswa baru, pentas seni siswa, kegiatan ilmiah, dan lain-lain.

Setiap pengurus OSIS bukan hanya sibuk, namun juga harus bertanggung jawab terhadap tugasnya. Mereka harus berpikir kreatif dan inovatif agar kegiatan positif dan mengajak seluruh siswa untuk berpartisipasi. Kegiatan tersebut tentunya harus bermanfaat, kreatif, dan bisa menyalurkan bakat dan minat semua kalangan. Pastinya jauh dari pengaruh negatif.

Ada beberapa fungsi OSIS, sebagai calon pengurus harus tahu

Sebagai Tempat Kegiatan

Organisasi siswa ini adalah tempat kegiatan yang resmi di sekolah. Bukan hanya berkegiatan, siswa juga mendapat pembinaan dari pihak yang berkompeten di bidangnya.

Memotivasi Siswa

Fungsi kedua adalah untuk memotivasi siswa agar semakin bersemangat, berkreasi, berinovasi ide-ide baru sehingga dapat mencapai tujuan mereka.

Menghindari Pengaruh Negatif

Pergaulan remaja zaman sekarang seringkali keluar dari jalur. Harus ada kegiatan yang memfasilitasi agar mereka terhindar dari pengaruh negatif. Fungsi OSIS adalah meminimalkan pengaruh negatif tersebut pada remaja.

Latar Belakang Terbentuknya OSIS

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) pertama kali terbentuk sekitar 1970-1972. Sebelumnya terdapat banyak organisasi di luar sekolah yang mewadahi remaja usia SMP dan SMA. Akan tetapi, organisasi tersebut lekat dengan unsur politik. Semua kegiatan organisasi tidak terkait dengan sekolah, pihak sekolah pun tidak tahu menahu dan bertanggung jawab terhadap aktivitas organisasi.

Organisasi tersebut justru membuat para siswa yang aktif tidak fokus dan pecah konsentrasi. Satu sisi mereka harus belajar, di sisi lain mereka juga harus aktif berkegiatan di organisasi yang mereka ikuti. Dampak negatifnya, banyak pihak memanfaatkan organisasi tersebut untuk kepentingan pribadi dan kelompok.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan kala itu mengambil tindakan cepat dengan mengumpulkan ketua- ketua organisasi. Setelah itu, para ketua mulai sadar dan sepakat untuk menguatkan rasa persatuan di kalangan siswa. Tujuannya untuk meminimalkan adanya konflik di sekolah lantaran berbeda organisasi. Selain itu juga untuk menghindari konflik dengan siswa sekolah lain. Selanjutnya, organisasi siswa intra sekolah atau OSIS terbentuk.

Kepala Sekolah dan beberapa guru yang ditunjuk berperan sebagai pembina. Mereka bertugas mengarahkan pengurus dalam menyusun kegiatan dan program kerja. Selain itu mereka juga memberi masukan dan kritik terhadap program yang disusun pengurus. ketika kegiatan berlangsung, kepala sekolah dan guru pembina wajib hadir dan mendampingi kegiatan. Setelah selesai pembina OSIS bisa memberikan evaluasi kegiatan agar ke depannya lebih baik lagi.

Sama dengan organisasi lainnya, ada struktur kepengurusan mulai dari ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara. Beberapa sekolah menggunakan istilah Ketua I dan ketua II untuk wakil ketua. Biasanya untuk posisi sekretaris dan bendahara dipegang oleh dua orang, tujuannya agar bisa berbagi tugas ketika ada kegiatan yang bersamaan.

Setiap kelas juga wajib mengirimkan wakilnya untuk duduk di kepengurusan. Ada beberapa divisi yang ada di OSIS. Setiap divisi memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Ada program kerja yang disusun dan dijalani selama satu tahun kepengurusan.

Itu sebabnya pengurus OSIS harus bisa membagi waktu dengan baik, karena tidak boleh melupakan kewajiban utama yaitu belajar. Pengurus OSIS diambil bukan dari kelas terakhir, karena siswa kelas akhir akan menghadapi ujian.

Kesimpulan

Demikian sejarah singkat OSIS yang ternyata sudah ada sejak 1970-an. Seiring waktu, pengurus OSIS kini semakin kreatif dan inovatif dalam menyusun program kerja yang bermanfaat dan menyenangkan. Kegiatan OSIS tidak hanya melibatkan seluruh siswa di sekolah, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran penting untuk membangun jiwa kepemimpinan, kebersamaan, dan kreativitas generasi muda

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *