Jakarta, 17 Juni 2025 –Dalam rangka mendorong peningkatan kualitas tenaga pengajar, IBLAM School of Law menyelenggarakan kegiatan Workshop Penyamaan Persepsi Kenaikan Jabatan Akademik Dosen dan Sosialisasi Sertifikasi Dosen Tahun 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh para dosen tetap IBLAM dan bertujuan untuk memperkuat pemahaman mengenai proses kenaikan jabatan akademik serta mekanisme sertifikasi dosen sesuai regulasi terbaru dari pemerintah.
Mengusung tema “Membangun Karier Akademik Melalui Sertifikasi dan Jabatan Akademik yang Terarah”, kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama:
-
Bapak Antonius Manurung, A.Md., Pengelola Kepegawaian LLDIKTI Wilayah III, dan
-
Bapak Dr. Marjan Miharja, S.H., M.H., yang membawakan materi khusus terkait Jabatan Akademik dosen.
Contents
Sambutan dari Ketua STIH IBLAM
Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua STIH IBLAM, Prof. Dr. Angkasa, S.H., M.Hum. Ia menekankan bahwa saat ini prosesnya telah jauh lebih mudah berkat sistem daring yang menggantikan metode manual yang sebelumnya penuh tumpukan berkas.
“Sekarang, dosen yang memulai karier di usia 28 tahun bisa meraih gelar Guru Besar di usia 48 tahun. Ini adalah peluang luar biasa jika prosesnya dipahami dan dijalani dengan konsisten,” ujar Prof. Angkasa.
Penjelasan tentang SISTER dan BKD Online
Bapak Antonius Manurung memaparkan pentingnya pemahaman terhadap dua sistem utama yang digunakan dosen, yakni aplikasi SISTER dan BKD Online. Beliau menekankan bahwa dosen harus rajin mengisi BKD (Beban Kerja Dosen) dan memastikan portofolionya lengkap dan terunggah ke SISTER.
“BKD dinilai oleh asesor. Dosen harus aktif berkonsultasi dengan bagian SDM dan memantau status penilaian BKD-nya,” jelasnya.
Dosen yang sedang menjalani tugas belajar, baik yang meninggalkan tugas mengajar maupun tidak, tetap memiliki kewajiban melaporkan BKD setiap semester. Dosen tidak tetap juga tetap dapat berkarir secara akademik, selama memenuhi ketentuan dan konsisten melaporkan BKD-nya.
Sosialisasi Jabatan Akademik
Sementara itu, Bapak Dr. Marjan Miharja menyoroti pentingnya pemahaman akan sistem Jabatan Akademik yang sering kali membingungkan para dosen, khususnya di masa lalu saat belum tersedia sosialisasi.
“Dulu banyak yang bingung, sekarang sudah ada narasumber dan bimbingan. Tinggal kita pastikan semua portofolio dosen terunggah dengan lengkap di seluruh aplikasi yang berkaitan,” ujar Pak Marjan.
Penutup
Dengan adanya workshop ini, IBLAM School of Law berharap para dosen semakin siap untuk menyusun dan mengelola karier akademik mereka secara terarah dan berkelanjutan, menuju Jabatan Akademik tertinggi sebagai bentuk kontribusi pada peningkatan mutu pendidikan tinggi hukum di Indonesia.
0 Comments